Jumat, 07 September 2018

Gunung Kerinci Via Kersi Tuo Agustus 2018

Tentu bagi kaum pendaki atau hiker yang akan mencoba pendakian di gunung baru pasti selalu mencari referensi dan informasi baik dari melihat video, mendengarkan cerita dari rekan atau sahabat hingga mencari tau dengan membaca blog tentang pendakian ke Gunung Kerinci.

Kali ini saya akan mencoba membagikan pengalaman saya melalui tulisan tentang pendakian ke Gunung Kerinci Via Kersik Tuo pada bulan Agustus tahun 2018.


Foto : Sebagian kecil anggota.

Saya memilih jalur pendakian via Kersik Tuo di karenakan aksesnya lebih mudah, dekat, serta jalurnya banyak sekali diminati oleh pendaki, meskipun banyak yang berminat dari Kersik Tuo medan yang harus dilalui juga tidak bisa di pandang sebelah mata. Saya beserta rombongan memiliki waktu terbatas, kami hanya melakukan hiking ini selama dua hari satu malam ( 2H 1M).

Untuk transportasi saya memakai bus besar, perjalanan dari BIM ( Bandara Internasional Minangkabau), tidak di rekomendasikan untuk pakai bus besar di karenakan memakan banyak waktu dijalannya.



Foto : Para anggota di depan bus besar.

Sesampai di Kersik Tuo kami akhirnya menginap di home stay yang telah di sediakan panitia dengan view yang luar biasa indahnya.


   Foto : Penginapan dengan pemandangan Gunung Kerinci.

   *) BASE CAMP ( Home Stay) - PINTU RIMBA

Dari home stay kita sudah di jemput oleh mobil yang sudah di sediakan panitia untuk menuju pos pendaftaran atau biasa disebut R10 kemudian peralanan dilanjutkan menuju Pintu Rimba.

Bagi yang membutuhkan informasi transport biasanya masyarakat sekitar atau home stay mengetahui informasinya. Kalau mau jalan kakipun tidak masalah tapi jarak yang di tempuh juga sangat jauh.


Foto : Grup Terakhir di R10.


Foto :  R10 (tempat pendaftaran).

   *) PINTU RIMBA - POS 1

Langkah awal di dari Pintu Rimba jalur berupa batuan sungai yang disusun dengan pemandangan kanan kiri perkebunan selama lima menit dengan jalan santai barulah jalur berupa tanah padat dan tenaga mulai di kumpulkan untuk mulai mendaki.

Pos 1 dinamakan Bangku Panjang berada di ketinggian 1890 mdpl di pos ini jalur yang cocok untuk beristirahat sejenak.



Foto : Kaum Hawa yang menghiasi jalur pintu rimba.

*) POS 1 -POS 2

Perjalan di lanjutkan lagi untuk menempuh pos 2, jalur masih biasa dengan trek tanjakan yang tidak begitu tinggi. Yang membuat perjalanan saya agak berat yaitu lumpur dimana karakter hutan tropis itu masih memiliki curah hujan yang intensitas sedang hingga tinggi.


Pos 2 disini lebih baik jika digunakan untuk beristirahat sebentar, karena berupa tanah datar tapi kondisinya berlumpur.
   

Foto : Dibawa santai aja meskipun jalurnya huh- hah...

   *) POS 2 -POS 3

Beranjak dari pos 2 menuju pos 3 disinilah agak kerasa bagi saya karena treking pole saya patah dan yang satu bengkong karena menahan badan saya yang mulai kehilangan keseimbangan akibat licinnya jalur dan akar- akaran yang mulai mendominasi.

Di pos 3 tersedia sumber air jika pas musim penghujan. Disini pun beberapa rombongan istirahat dan mulai membuka bekal nasi bungkusnya untuk makan siang.



Foto : Kebahagiaan kami waktu bertemu turis.


   *) POS 3 -SHELTER 1

Jalur yang berupa tanah padat, akar- akaran serta kelicinan masih mendominasi jalur ini akan tetapi elevitasi mulai dirasakan di jalur ini.

Dan di shelter 1 ini boleh mendirikan tenda untuk bermalam, jalur disini masih berupa tanah merah padat dan di sini lereng Gunung Kerinci kelihatan jelas.

   *) SHELTER 1 -SHELTER 2

Perjalanan di lanjutkan dan masih seperti biasa dominasi lumpur sudah berkurang akan tetapi alur berupa tanah dan akar masih menemani kami. Jalur iniah yang menurut saya terpanjang dengan elevitasi yang lumayan dan membuat saya berhenti berkali- kali karena selain menanjak jalurnya merupakan jalur yang terpanjang.

Ada pos bayangan sebelum kita mencapai di shelter 2 dimana bisa digunakan untuk istirahat sambil memulihkan tenaga dengan merebus air untuk bekal minum dijalan.  Area untuk camp di tempat ini pun juga terbatas.


Foto : Beristirahat sejenak untuk merebus air di sore hari.

   *) SHELTER 2 -SHELTER 3

Nah untuk shelter 2 dan shelter 3 ini yang biasanya di jadikan momok bagi para pendaki, menurut saya pribadi jalur ini biasa saja, yang membuat jalur shelter 3 menjadi momok karena dari pos 2 hingga shelter 2 lah yang paling super menguras tenaga dan mental sehingga sehingga membuat kesimpulan bahwa jalur inilah yang menakutkan.

Ketika kita memasuki jalur ke arah shelter 3, kita hanya memiliki 2 pilihan, yaitu; lewat atas yang di penuhi pohon- pohon untuk pegangan dan pijakan atau lewat bawah dengan jalur air,  konsekuensi masing- masing.




Foto : Unkown
Jalur Shelter 2 ke 3.

Dan yang menjadi favorit di jalur ini adalah terowongan akarnya. Saya tidak dapat mengambil gambar di bagian ini pada waktu naik di karenakan malam hari dan pulangnya juga tidak sempat foto karena mengejar waktu untuk turunya.

Di shelter 3 inilah tempat camp untuk para pendaki mendirikan tenda. Tempat ini sangatlah luas dan mampu menampung lebih dari 20 tenda serta berdekatan dengan batas vegetasi.


Disini juga terdapat sumber air bagi para pendaki dan menurut saya pribadi airnya bau belerang jadi saya sebelum menggunakan alangkah baiknya jika direbus dahulu.



Foto : Diambil keesokan harinya karena sampai di lokasi sampai malam hari.

   *) TUGU YUDHA- PUNCAK

Keesokan paginya pada dini hari kami melanjutkan perjalanan untuk menuju Tugu Yuda. Perjalanan dini hari ini kami tempuh untuk menghindari belerang yang di hembuskan dari kawah Gunung Kerinci.

Dari tempat ini tanjakan yang curam menghiasi langkah kami sebelum mencapai puncak.



Foto : Kawan saya pasukan keong.


Foto : Lautan awannya belum jadi.

Setelah selang lima menit saya tiba di puncak dan mau mengeluarkan kamera, tiba- tiba gas belerang dengan bantuan tiupan angin menghampiri saya dan teman- teman yang lebih dahulu sampai di puncak.

Dan dengan berat hatipun saya langsung kalang kabut untuk turun.Ya meskipun saya sudah membasahi buff saya dengan air tapi tetap saja bau gas belerang itu menumbus buff yang saya gunakan dan membuat mata perih.




Foto : Kebahagiaan campur kepedihan karena gas belerang.

Dalam hatipun bergumam "ah sial saya tidak bisa foto di puncak!" Tapi tak apalah tidak foto dipuncak yang paling penting itu,saya masih selamat dan bisa kembali lagi kerumah tanpa kurang suatu apapun."

Demikian sedikit informasi yang saya bagikan melalui tulisan ini.Semoga bermanfaat dan menjadi referensi teman- teman sebelum mendaki Gunung Kerinci. Terima kasih.

   * TIPS PENDAKIAN GUNUNG KERINCI

1. Sebelum berangkat cek peralatan dan perlengkapan mendakimu kawan. Jangan sampai tidak lengkap bahkan ketinggalan. Terutama tali webbing untuk membantu kalian naik dari Shelter 2 ke Shelter 3.

2. Gunung Kerinci merupakan habitat dari Harimau Sumatera jadi bangunlah tenda yang telah di sesuaikan petugas untuk tempat camp dan jangan sembarangan membangun tendamu.

3. Jika dipuncak dan gas belerang menuju arahmu dihimbau untuk segera turun.

4. Untuk cuaca terus terang susah di tebak dan kebetulan kami mendapatkan cuaca yang agak cerah meskipun di shelter 3 hujan gerimis mengguyur pada malam hari.

5. Ikuti jalur dengan bantuan yang telah di sediakan dan apabila di puncak kabut turun segeralah turun.

  * ESTIMASI PERJALANAN 2H 1M

1. Basecamp- Pintu Rimba    : 50 menit (sekaligus regristrasi).

2. Pos 1- Pos 2                    : 41 menit.

3. Pos 2- Pos 3                    : 57 menit.

4. Pos 3- Shelter 1               : 94 menit.

5. Shelter 1- Shelter 2          : 180 menit.

6. Shelter 2- Shelter 3          : 150 menit.

7. Shelter 3- Tugu Yudha     : 130 menit.

8. Tugu Yudha- Puncak       : 46 menit.

Semoga tulisan ini membantu sobat pendaki yang akan mencapai atap Pulau Sumatera. ❤


    S A L A M  L E S T A R I . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar